Siklus Pelaksanaan P2KP

Membangun pola pikir, menuju terjadinya perubahan sikap dan prilaku, berdasarkan suatu kesadaran kritisnya.

Name:
Location: Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Wednesday, May 31, 2006

SIKLUS PELAKSANAAN

Umum:

Penekanan substansi pada dinamika proses menuntut tumbuhnya kesadaran kritis masyarakat dan para pihak terkait dalam melakukan setiap langkah kegiatan, yakni pemahaman tentang mengapa, apa, untuk apa, dan bagaimana kegiatan tersebut dilakukan. Yang intinya :

  • mendorong serta menumbuhkembangkan ’kesadaran kritis masyarakat’, yakni kondisi dimana masyarakat paham terhadap resiko, tanggungjawab dan hak serta kewajiban yang timbul dari segala konsekuensi atas keputusan yang akan diambilnya.
  • substansi siklus P2KP di tingkat masyarakat serta pemerintah kota/kabupaten intinya adalah: proses penggalian, pembelajaran dan pelembagaan implementasi nilai-nilai universal kemanusiaan (Value based), prinsip-prinsip universal kemasyarakatan (Good Governance), serta prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (Tridaya).
  • Hasil yang diharapkan dari proses pengembangan masyarakat ini adalah tumbuhnya kesadaran kritis dan kesiapan masyarakat bahwa persoalan kemiskinan di wilayahnya hanya akan bisa diatasi oleh mereka sendiri, dengan cara;

  • (1) bertumpu pada keswadayaan, kemandirian dan pembangunan berkelanjutan,
    (2) keputusan serta tindakan yang lebih adil, lebih jujur dan lebih berpihak pada masyarakat miskin, dan ....
    (3) upaya menggalang kebersamaan dengan menggali segenap potensi kepedulian, kerelawanan serta solidaritas dan kesatuan sosial.

berhasil tidaknya P2KP di suatu lokasi sasaran untuk sebagian besar justru akan sangat tergantung pada kepedulian, komitment, motivasi dan ikhtiar masyarakat setempat. Dengan demikian, P2KP diharapkan dapat dijadikan sarana bagi proses pembelajaran masyarakat untuk terus melakukan perubahan-perubahan sendiri ke arah yang lebih baik dan efektif, baik itu menyangkut pola pikir, pola perilaku, pola tindak dan lain-lain. Inilah yang menjadi hakekat membangun masyarakat dari dalam (Development from within).

Proses pengembangan masyarakat dengan prinsip membangun ’masyarakat dari dalam’ akan membutuhkan pelopor-pelopor penggerak dari masyarakat sendiri yang mengabdi tanpa pamrih, ikhlas, peduli, dan memiliki komitmen kuat pada kemajuan masyarakat di wilayahnya. ’Proses membangun dari dalam’ tidak akan terlaksana apabila pelopor-pelopor yang menggerakkan masyarakat tersebut merupakan individu atau sekumpulan individu yang hanya memiliki pamrih pribadi dan mementingkan urusan ataupun kepentingan pribadi serta golongan atau kelompoknya.